Oto-Tips: Yamaha Scorpio
Sederet Problem Scorpio, Bagaimana Solusinya?
OTOMOTIFNET - Setelah Honda Tiger, Yamaha Scorpio jadi motor sport
turing pabrikan Jepang yang banyak penggemarnya. Dengan kapasitas mesin
225 cc, tentu si Kalajengking punya power yang bisa diandalkan. Baik
saat diajak melibas jalanan menanjak maupun trek lurus.
Namun tetap saja namanya motor, pemakaian secara berkala membuat
kondisinya tak prima lagi. Dan keadaan seperti ini, membuat beberapa
pengguna Scorpio mulai mengeluh. Mau tahu apa aja? Jangan ke mana-mana,
soalnya ada solusinya lo.
Mesin Cepat Panas
Dengan kapasitas mesin 225 cc, sepertinya Scorpio disetting untuk bisa
mendapatkan performa tinggi dan tidak gampang haus. “Tapi ternyata hal
itu ada konsekuensinya, lo. Asupan bahan bakar yang miskin, membuat
mesin terasa cepat panas,” terang Heriyanto, mekanik bengkel khusus
Scorpio Tri Motor, di Jl. Joglo Raya, Jakbar.
Untuk urusan ini, dipakai solusi setting ulang karburator. Kalau main
jet standar Scorpio ukurannya 110, maka bisa dinaikkan jadi 115. Solusi
lainnya dengan membiarkan main jet pakai standar, tapi pilot jetnya
di-upgrade. Dari bawaan pabrik yang pakai ukuran 17,5, dinaikkan jadi
22,5.
Sokbreker Amblas
Bawaan lahir, Scorpio sudah mengusung teknologi monosok pada suspensi
belakangnya dan jadi banyak digandrungi para rider Tanah Air. Namun
teknologi itu banyak yang mengeluhkan. “Terlalu amblas. Apalagi kalau
dipakai boncengan,” kata Isharyanto, pembesut Scorpio 2004 asal Bekasi.
Dengan banyaknya keluhan di bagian tersebut, membuat Igun, empunya RPM
motor di Jl. Muh. Khafi I, Ciganjur, Jaksel putar otak buat cari solusi.
Dengan modal pelat besi setebal 8 mm, Igun coba mendesain ulang relay
arm standar Scorpio.
“Dengan pasang perangkat itu, bisa bikin buritan nungging sekitar 5 cm.
Jadinya tidak ambles lagi saat berboncengan,” ujar mekanik yang kasih
patokan harga Rp 180 buat bikin dan pasang part tersebut.
Knalpot Nembak
Lantaran Scorpio sudah dilengkapi AIS yang berfungsi untuk menekan emisi
gas buang, peranti ini oleh para mekanik dirasa malah bikin
nembak-nembak pada knalpot. “Suaranya seperti ada kebocoran udara pada
knalpot. Tapi kalo lubang AIS itu disumbat pakai baut atau penyumbat
lain, suara nembak langsung hilang,” imbuh Igun.
“Solusi lain, bisa setting ulang karburator. Yakni dengan mengganti main
jet standar (ukuran 110) dengan ukuran 115, serta menaikkan satu step
setelan jarum skep,” imbuh Trisno, empunya Ario Motor di Jl. Raya
Srengseng, Kebon Jeruk, Jakbar.
Kampas Kopling Cepat Habis
“Hal ini terjadi, salah satunya karena banyak pembesut yang sengaja
menyetel koplingnya terlalu keras (rapat), sehingga saat mesin hidup,
pelat kopling serta kampas kopling di dalam bak kopling sudah saling
bergesekan, meskipun tuas kopling belum ditarik,” imbuh Heriyanto.
Solusinya, pria ramah ini biasa menyetel kopling Scorpio konsumennya
lebih renggang. Tujuannya agar saat mesin hidup, posisi kampas kopling
masih renggang, ditambah lagi agar oli mesin bisa dengan lancar masuk di
sela-sela kampas dan pelat kopling serta melumasi ke seluruh bagian.
“Oh ya, jangan sekali-sekali beli kampas dan pelat kopling imitasi.
Akibatnya, tak sampai 1 tahun akan minta ganti lagi,” wanti Heri, sambil
menunjukkan pelat kopling tiruan dengan titik-titik permukaan gesek
sedikit dibanding pelat kopling orisinal dengan titik-titik banyak.